Mata Pelajaran : Bank dan Lembaga Keuangan 2
Dosen : Dr. Prihantoro
Nama Anggota Kelompok
Christian Ramos K. (21210578)
Michael Alexander (24210380)
Sidik Nur Fajri (29210760)
Kelas : SMAK-04
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini perekonomian indonesia maju sangat pesat. Kemajuan ini juga di tunjang dengan kemajuan di sektor lain seperti perbakan dan industri. Kemajuan perbankan sangatlah pesat. Kemajuan bank ini membuat bank tidak hanya menjadi sarana untuk menyimpan dan meminjam uang, tetapi juga dengan sarana investasi. Sektor ekonomi yang semakin maju membuat masyarakat memerlukan sarana lain untuk berinvestasi. Kemajuan perindustrian membuat dunia industri semakin terbuka kepada masyarakat yang ingin berinvestasi. Dengan begitu kemajuan juga terjadi di pasar modal. Bank juga merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang pasar modal dan melakukan aktivitas dengan cara melakukan jual beli saham untuk memperoleh modal dan laba.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah menganalisis dan menginformasikan pengaruh net interest margin terhadap harga saham perusahaan perbankan pada pasar modal.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Studi Ho dan Saunder (1981) menjadi pioneer dalam analisa net interest margin dengan membuat model perbankan sebagai lembaga intermediasi antara penerima dana dan penyalur dana (dealer’s model). Dalam model tersebut, bank berfungsi sebagai perantara yang bersikap risk averse antara pasar kredit dengan pasar dana pihak ketiga. Berdasarkan analisa tersebut, besaran dan penetapan net interest margin ditentukan oleh dua faktor utama yaitu derajat persaingan antar bank dalam memperoleh dan menempatkan dana serta faktor eksposure terhadap suku bunga pasar uang dimana bank tersebut berada.
Sianipar (2005) meneliti pengaruh faktor fundamental terhadap herga saham industri perbankan menyimpilkan hasil penelitian bahwa ROE, CAR, EPS, NPATEA, ROA, NIM, dan LDR berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga saham dalam industri perbankan. Penelitian Kusmiati (2001) menghasilkan kesimpulan bahwa inflasi, suku bung dan CMAL mempunyai hubungan negatif dengan harga saham. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2004) mempunyai hasil bahwa ROA, ROE, NIM, DER, LDR dan PER secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN PASAR MODAL
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat terjadi pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) dana jangka panjang dalam bentuk instrumen-instrumen keuangan seperti saham dan obligasi. Kemudian, karena pertemuan dana tersebut langsung, atau tanpa melalui bank, pasar modal juga dapat berperan sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah yang memperdagangkan instrumen.
berikut adalah fungsi dari pasar modal
- Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
- Sebagai sarana pemerataan pendapatan
- Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
- Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
- Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Jika dihubungkan dengan perbankan, pasar modal merupakan salah satu tempat dimana bank menanamkan modal atau uangnya dengan tujuan mendapatkan profit dan pendapatan dengan tingkat suku bunga tertentu. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, pasar modal merupakan salah satu alat untuk memperoleh alternatif penghasilan.
Biasanya, bank melakukan investasi di pasar modal dalam bentuk saham dan obligasi. Jika bank menginvestasikan uangnya di saham, maka bank akan berusaha untuk mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham. Berbeda dengan pasar uang atau forex, pasar saham merupakan pasar yang mengharuskan trader membuka posisi buy terlebih dahulu, baru kemudian menutupnya di sell. Oleh sebab itu, pihak bank harus menganalisis dan memprediksi saham agar mengetahui pergerakan harganya. Sebagai tambahan informasi, dalam pasar saham ataupun uang, para pemain biasanya menggunakan dua jenis analisis, yaitu fundamental dan teknikal.
3.2 PENGERTIAN NET INTEREST MARGIN
Net Interest Margin (NIM) adalah ukuran perbedaan antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang mereka bayarkan kepda para kreitur mereka dari asset produktif yang mereka miliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank. Net interest margin perbankan dapat juga digunakan untuk menganalisa perkembangan dan fluktuasinya di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nya tersebut dalam perspektif persaingan, resiko yang dihadapi serta kinerja efisiensi perbankan itu sendiri.
Paling tidak ada enam faktor yang mempengaruhi NIM berdasarkan formulasi terhadap konsep yang dikembangkan oleh Ho dan Saunder kemudian dilakukan penyesuaian oleh Maudos dan geuvera (2004):
- Struktur Persaingan dari produk perbankan. Pada intinya, tingkat persaingan tercermin dari keofisien alpha dan beta untuk pasar deposit dan loan. Makin kompetitif kedua pasar tersebut, secara konsep maka besaran net interest marjin akan semakin kecil dan sebaliknya.
- Rata-rata biaya operasional. Secara teori, bank harus tetap mempertahankan marjin positif untuk menutup biaya operasional nya. Makin tinggi biaya operasional, makin tinggi tingkat net interest marjin yang harus ditetapkan oleh bank.
- Risk Averse. Perbankan diasumsikan memiliki sikap risk averse. Dalam kondisi risk averse, makin tinggi resiko yang dihadapi oleh bank, maka kompensasi marjin terhadap resiko tersebut juga akan makin besar, begitu juga dengan kondisi sebaliknya.
- Volatilitas suku bunga pasar uang. Pada prinsip nya, makin tinggi tingkat volatilitas suku bunga pasar uang, maka makin tinggi pula tingkat resiko dan premi yang harus dihadapi oleh perbankan.
- Tingkat resiko kredit. Hampir sama dengan prinsip pengaruh volatilitas suku bunga pasar uang, makin tinggi tingkat resiko kredit yang dihadapi oleh perbankan, makin tinggi pula tingkat premi resiko yang harus diemban sehingga net interest marjin akan semakin besar, begitu juga dengan kondisi sebaliknya.
- Volume atau nilai dari Kredit dan Deposit. Pada intinya, makin besar jumlah kredit yang diberikan dan deposit yang dikumpulkan oleh bank, maka makin besar pula tingkat potensial loss yang dihadapi oleh bank, sehingga perlu dikompensasi dengan tingkat net interest marjin yang besar pula.
Berikut pergerakan NIM perbankan Indonesia
Dari data diatas pergerakan net interest marjin perbankan di Indonesia relative stabil sepanjang periode 2005-2010. Terdapat tiga moment dimana besaran NIM meningkat yaitu pada periode kuartal 2 dan 3 tahun 2005 dimana besaran NIM mencapai +/- 6.1%, kuartal 2 tahun 2006 dimana besaran NIM mencapai lebih dari 6%, dan kuartal 2 tahun 2009. Sementara itu, juga terdapat momen dimana terjadi penurunan NIM yaitu pada kuartal 2 dan 3 tahun 2008 yang mencapai +/- 5.4%.
3.3 HUBUNGAN NET INTEREST MARGIN DAN PASAR MODAL
Hubungan net interest margin dengan pasar modal adalah pada harga saham dari perusahaan perbankan. Sperti dijelaskan sebelumnya net interest margin adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perbankan dalam memperoleh keuntungan dari kegiatan usahanya. Rasio ini mencerminkan kemepuan perusahaan perbankan dalam menyalurkan aktiva produtifnya.
Semakin besar tingkat rasio ini maka semakin besar kemampuan bank dalam mengcover kerugian –kerugian pinjaman, kerugian sekuritas dan pajak untuk dijadikan profit. Sehingga akan meningkatkan keinginan investor untuk berinvestasi, dengan sendirinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan perbankan.
Peningkatan harga saham ini akan berpengaruh pada peningkatan investasi yang terjual, sehingga akan meningkatkan modal bank. Sehingga bank dapat menyalurkannya pada pasar kredit atau menginvestasikannya kembali pada pasar modal. Apabila bank menyalurkannya pada pasar kredit maka kemungkinan pendapatan bunga kredit akan meningkat dan kembali meningkatkan NIM dan reputasi perusahaan itu pada pasar modal akan terus terjaga. Dan investor tidak ragu untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
BAB 4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
NIM dan pasar modal memiliki hubungan yang sangat erat. Karena NIM akan menggambarkan tingkat profitabilitas dari perusahaan perbankan. Sehingga akan akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi. Apa bila rasio NIM cukup tinggi maka ini akan berdampak pada deviden yang akan di terima para investor. Sehingga secara tidak langsung NIM jg akan mempengaruhi harga saham karena banyak investor yang tertarik
4.2 SARAN
Selain NIM untuk melihat profitabilitas bisa di liat dari beberapa rasio lain seperti return of equity, return on assets dan beberapa rasio lain agar data kesehatan perusahaan perbankan dapat diketahui dengan jelas oleh para investor sebelum investor menginvestasikannya pada perusahaan perbankan. Sehingga diperlukan informasi lain untuk melihat hubungan
pasar modal dan rasio-rasio lain yang mempengaruhi harga saham. Sehingga untuk penulis-penulis yang berminat membahas pasar modal dapat membahas rasio-rasio lain yang berpengaruh pada pasar modal perusahaan perbankan.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal#Pelaku
http://andri88-blog.blogspot.com/2010/03/bank-dan-keterkaitannya-dengan-pasar.html
http://aananerih.blogspot.com/2009/11/waliamanat.html
Taufik Ariyanto. 2011.Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia. Finance and Banking Journal Vol. 13.
http://cessee.com/tag/nim-net-interest-margin
http://en.wikipedia.org/wiki/Net_interest_margin
Chrisna, Heriyati, (2009), “Pengaruh Return on Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin dan Deviden Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia”, tesis USU
Adisaputra, iksan, (2012), “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON PERFORMING LOAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK”, Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar